Jumat, 28 Oktober 2016

Makalah Perkembangan Kamera

Makalah Perkembangan Kamera


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Perkembangan Kamera ini
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini  dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.














BAB I
PENDAHULUAN

1.     Latar Belakang
Kamera merupakan salah satu penemuan penting bagi umat manusia. Lewat jepretan dan bidikan kamera, manusia bisa merekam dan mengabadikan beragam bentuk gambar. Peletak prinsip kerja kamera itu adalah seorang saintis legendaris Muslim bernama Ibnu al-Haitham.
Pada akhir abad ke-10 M, al-Haitham berhasil menemukan sebuah kamera obscura. Itulah salah satu karya al-Haitham yang paling menumental. Penemuan yang sangat inspiratif itu berhasil dilakukan al-Haithan bersama Kamaluddin al-Farisi. Keduanya berhasil meneliti dan merekam fenomena kamera obscura. Penemuan itu berawal ketika keduanya mempelajari gerhana matahari. Untuk mempelajari fenomena gerhana, Al-Haitham membuat lubang kecil pada dinding yang memungkinkan citra matahari semi nyata diproyeksikan melalui permukaan datar.
Jika kita perhatikan perkembangan kamera di masa kini, sungguh sangat luar biasa pertumbuhannya. Hampir di setiap manusia berada, tidak lepas dari keberadaan kamera. Dalam makalah ini kita akan mengulas tentang kamera mulai dari sejarah ditemukannya kamera hingga berbagai jenis perkembangan kamera saat ini.

2.     Tujuan

I.       Mahasiswa mengerti Pengertian Kamera
II.    Mahasiswa mengerti Asal usul Kamera
III. Mahasisawa mengeri Perkembangan Kamera
IV. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fotografi Design









BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Kamera
Pengertian Kamera adalah seperangkat perlengkapan yang memiliki fungsi untuk mengabadikan suatu objek menjadi sebuah gambar yang merupakan hasil proyeksi pada sistem lensa.
B.   Asal Usul Kamera
Kamera berawal dari sebuah alat serupa yang dikenal dengan Kamera Obscura .  Kamera Obscura berasal dari bahasa latin yang berarti ruang gelap. Kamera Obscura merupakan sebuah alat yang terdiri dari ruang gelap atau kotak, yang dapat memantulkan cahaya melalui penggunaan dua buah lensa konveks, kemudian menempatkan gambar objek eksternal tersebut pada sebuah kertas/film, film tersebut diletakkan pada pusat fokus dari lensa tersebut.  Seorang ilmuwan muslim yang bernama Alhazen. Alhazen menerbitkan sebuah buku yang berjudul Books of Optics yang menjelaskan tentang kamera obscura.
C.   Perkembangan Kamera
1. Kamera Obscura

Kamera Obscura adalah awal dari kecanggihan masa kini dalam dunia fotografi yang ditemukan oleh seorang muslim bernama Al-Haitam atau sering disebut Alhazen. Peradaban dunia telah banyak berubah melalui kamera.

            Dunia mengenal al-Haitham sebagai perintis di bidang optik yang terkenal lewat bukunya bertajuk Kitab al-Manazir (Buku optik). Untuk membuktikan teori-teori dalam bukunya itu, sang fisikawan Muslim legendaris itu lalu menyusun Al-Bayt Al-Muzlim atau lebih dikenal dengan sebutan kamera obscura, atau kamar gelap.
            Kemudian orang barat mempelajari bukunya dan mengembangkan kamera obscura dengan beberapa hal seperti yang dilakukan oleh Joseph Kepler (1571 – 1630 M). Kepler meningkatkan fungsi kamera itu dengan menggunakan lensa negatif di belakang lensa positif, sehingga dapat memperbesar proyeksi gambar (prinsip digunakan dalam dunia lensa foto jarak jauh modern).

            Setelah itu, Robert Boyle (1627-1691 M), mulai menyusun kamera yang berbentuk kecil, tanpa kabel, jenisnya kotak kamera obscura pada 1665 M. Setelah 900 tahun dari penemuan al-Haitham pelat-pelat foto pertama kali digunakan secara permanen untuk menangkap gambar yang dihasilkan oleh kamera obscura. Foto permanen pertama diambil oleh Joseph Nicephore Niepce di Prancis pada 1827.

2. Daguerreotypes dan Calotypes.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgag5uob3vMZy20hyv3CJQOGAw_AnyhoP5kTAupVG8XcDNM_Byv2cpSjQv74O7MB1HPuDImozHfTfbV9NWK2dwKHYZp4lGLvMfZ_CiYHihnTj-GnKZbzYfFdSAEzhC-bumkgSbbkZVxIlmj/s1600/4.JPG            Louis Daguerre dan Joseph Nicéphore Niépce menemukan metode fotografi praktis pertama, yang bernama Daguerreotype, pada 1836. Daguerre dilapisi pelat tembaga dengan perak, kemudian tambahkan dengan uap yodium untuk membuatnya sensitif terhadap cahaya.

            Gambar itu dihasilkan oleh uap merkuri dan dengan larutan kuat garam biasa (natrium klorida). Henry Fox Talbot menyempurnakan proses yang berbeda, calotype, pada 1840. Kedua kamera yang digunakan sedikit berbeda dari model yang Zahn, dengan piring peka atau selembar kertas ditempatkan di depan layar monitor untuk merekam gambar. Berfokus pada umumnya melalui kotak geser.

3. Dry Plates.

Pelat kering collodion telah ada sejak 1855, berkat karya Désiré van Monckhoven, hingga sampai ada penemuan baru dari pelat kering gelatin pada tahun 1871 oleh Richard Leach Maddox dengan kecepatan dan kualitas lebih baik. Juga, untuk pertama kalinya, kamera bisa dibuat cukup kecil untuk dipegang tangan, atau bahkan tersembunyi. Ada proliferasi dari berbagai desain, dari refleks tunggal dan lensa ganda untuk kamera besar dan kamera genggam.

4. Kodak dan Lahirnya Film.

Penggunaan film fotografi dipelopori oleh George Eastman, dimulai dari kertas film manufaktur pada 1885 sebelum beralih ke seluloid pada tahun 1889. Kamera pertamanya, yang ia disebut "Kodak," pertama kali ditawarkan untuk dijual pada tahun 1888. Itu adalah kotak kamera yang sangat sederhana dengan lensa fixed-focus dan kecepatan rana tunggal, dengan harga yang relatif rendah.
            Pada tahun 1900, Eastman mengambil pasar massal fotografi satu langkah lebih jauh dengan Brownie, kotak kamera sederhana dan sangat murah yang memperkenalkan konsep snapshot.

5. Compact Camera dan Canon.

Oskar Barnack, yang bertanggung jawab atas penelitian dan pengembangan di Leitz, memutuskan untuk menyelidiki dengan menggunakan 35 mm film cine untuk kamera dalam percobaannya untuk membangun sebuah kamera kompak yang mampu membuat pembesaran berkualitastinggi.
            Dia membangun prototipe kamera 35 mm nya (Ur-Leica) sekitar tahun 1913, meskipun pengembangan lebih lanjut ditunda selama beberapa tahun akibat Perang Dunia I. Leitz diuji pasarkan antara tahun 1923 dan 1924. Kamera tersebut memperoleh respon sangat baik dari para konsumen sehingga para pesaing pun mulai bermunculan salah satunya adalah Canon yang dibuat oleh Jepang. Kamera Jepang ini mulai menjadi populer di Barat setelah veteran Perang Korea dan tentara ditempatkan di Jepang membawanya kembali ke Amerika Serikat dan di beberapa tempat lain.

6. TLRs, SLRs dan Nikon.


            Kamera pertama dengan refleks praktis dibuat oleh Franke & Heidecke Rolleiflex media dengan nama TLR tahun 1928. Meskipun secara single twin-lens reflex kamera ini tersedia selama beberapa dekade, dengan kepopuleran yang cukup lama.

            Sebuah revolusi serupa di desain SLR dimulai pada tahun 1933 dengan pengenalan Ihagee Exakta, SLR kompak yang digunakan 127 rollfilm. Hal ini diikuti tiga tahun kemudian oleh penemu barat pertamakali dengan SLR menggunakan film 35mm, yang Kine Exakta.
TLR : Twin Lens Reflex
SLR : Single Lens Refex

            Pada tahun 1952 Asahi Optical, perusahaan yang kemudian menjadi terkenal untuk kamera Pentax memperkenalkan SLR Jepang pertama menggunakan film 35mm, yang disebut Asahiflex. Beberapa pembuat kamera Jepang lainnya juga memasuki pasar SLR pada 1950-an, termasuk Canon, Yashica, dan Nikon.


7. Kamera Analog.


            Kamera analog mulai muncul pada tahun 1981 dari Sony Mavica (Magnetic Video Camera). Ini adalah kamera analog, yang mencatat sinyal pixel terus menerus, sebagai mesin rekaman video.

            Kamera elektronik Analog berikutnya ditahun 1986 adalah Canon RC-701. Canon pertama kali menjadi kamera untuk memotret Olimpiade 1984, mencetak foto Yomiuri Shinbun, dalam surat kabar Jepang. Di Amerika Serikat, publikasi pertama yang menggunakan kamera ini untuk reportase nyata dalam USA Today, untuk pertandingan Bisbol World Series.

            Namun ternyata kamera analog kurang mendapat respon baik karena beberapa faktor seperti biaya mahal , kualitas gambar yang buruk dibandingkan dengan film, dan kurangnya printer terjangkau berkualitas.

8. Kamera Digital


            Kamera digital berbeda dari pendahulunya kamera analog terutama tidak menggunakan film, tapi menangkap dan menyimpan foto-foto pada kartu memori digital atau penyimpanan internal. Kamera digital sekarang termasuk kemampuan komunikasi nirkabel

            Kamera digital pertama dengan gambar direkam sebagai file terkomputerisasi adalah kemungkinan Fuji DS-1P Tahun 1988, yang direkam ke kartu memori 16 MB internal yang digunakan baterai untuk menyimpan data dalam memori. Kamera ini tidak pernah dipasarkan di Amerika Serikat, dan belum dikonfirmasi telah dikirim bahkan di Jepang.

            Pindah ke format digital oleh format JPEG dan MPEG standar pada tahun 1988, yang memungkinkan gambar dan file video yang akan dikompresi untuk penyimpanan. Kamera pertama yang dipasarkan untuk konsumen dengan layar kristal cair di bagian belakang adalah

DSLR:

            Digital Single Lens Reflex (Digital SLR atau DSLR) adalah kamera digital yang menggunakan sistem cermin otomatis dan pentaprisma atau pentamirror untuk meneruskan cahaya dari lensa menuju ke viewfinder.
Kamera ini menjadi kamera tercanggih dan terpopuler saat ini, terutama untuk merek Nikon dan Canon. Kamera ini juga sering digunakan untuk studio foto karena kualitas gambarnya yang sangat baik dengan resolusi tinggi.
Compact Digital Camera :
            Compact Digital Camera atau yang biasa disebut kamera saku aka kamera pocket karena bentuknya yang kompak dan bisa dimasukkan kedalam saku. Kamera ini juga kadang disebut point and shoot camera karena kepraktisannya yang kita hanya membidik dan menjepret gambar yang kita inginkan tanpa perlu setting manual yang ribet.
Mirrorless :
            Sesuai dengan namanya kamera mirrorless (Mirrorless interchangeable lens camera) ini tidak mempunyai cermin (mirror) itulah yang menjadi perbedaan dengan kamera DSLR. Sistem cermin yang ada di kamera DSLR digunakan untuk optical viewfinder. Sehingga kamera mirrorless tidak mempunyai fitur tersebut. Kamera ini hanya mengandalkan digital viewfinder (Layar LCD / LED) untuk mengetahui obyek yang kita bidik. 

Kamera Ponsel:

            Kamera ponsel ini menjadi trend teknologi modern yang menjadi salah satu faktor dalam kesuksesan pemasaran smartphone dengan kualitas potret dan rekaman yang beragam dengan penawaran harga termurah hingga paling mahal.
Kamera ponsel juga banyak digunakan untuk dokumentasi, hingga untuk tujuan fotografi, tapi sekarang banyak digunakan untuk selfie
Action Camera / Sport Camera :
            Saat ini lagi tren action cam. kalian pasti sudah pernah dengar GoPro. Ya, itu adalah salah satu jenis kamera digital kecil yang tak kalah menarik untuk dipunyai. Dengan bentuk yang mungil serta kualitas gambar yang dihasilkan cukup bagus saya rasa kamera ini cukup layak untuk dipertimbangkan. Beberapa kamera ini dapat dihubungkan dengan Smartphone android sehingga menjadi salah satu kelebihan. 




BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Kamera merupakan suatu alat untuk mengabadikan suatu momen dalam berupa gambar baik secara fisik (cetak) maupun berbentuk digital. Dengan Ditemukanya Camera Obscura merupakan awal dari sejarah kamera yang sudah semkin berkembang samapi saat ini.
Saat ini mencetak fotopun tidak perlu repot seperti dulu. Bahkan tidak perlu untuk dicetakpun tidak apa apa. Dengan secara digitalpun dapat dinikmati. Dan dengan adanya Media media saat ini hasil hasil foto dapat dilihat siapapun.
















DAFTAR PUSTAKA


http://pamungkaz.net/jenis-kamera-digital-yang-ada-saat-ini/
Share:

1 komentar: